It’s Sunday again… Happy Sunday everyone... Hari ini belajar dari Perumpamaan tentang Biji Sesawi
Biji terkecil dari segala biji-bijian di Palestina di zaman Tuhan Yesus, yang dipakai Tuhan Yesus sebagai perumpamaan. Ukurannya hanya 1 mm, beratnya 1/1000 gram tapi jika tumbuh bisa jadi pohon setinggi 2-3 meter bahkan lebih, sehingga burung-burung bisa tinggal di sana. WOW Dari perumpamaan tentang pertumbuhan, yaitu: Biji Sesawi dalam Matius 13:31-32 kita bisa mendapatkan beberapa pelajaran. PERTAMA: Semua hal yang besar, selalu dimulai dari hal yang kecil. Setialah pada proses. Jangan meremehkan hal yang kecil. Karena kalau kita bisa dipercaya akan hal yang kecil, Tuhan memberikan kita hal-hal yang besar juga Lakukanlah hal yang kecil/sederhana dengan kualitas yang terbaik, bersama dengan Tuhan, Tuhan akan membuat yang kecil itu menjadi besar, sehingga hidup kita menjadi berkat, berdampak, dan nama Tuhan dimuliakan. Pesawat terdiri dari komponen-komponen kecil. Kecil tapi penting artinya, sehingga pesawat bisa menerbangkan ratusan penumpang, termasuk saya yang sering bepergian. Sesuatu yang terlihat kecil tapi dikerjakan dengan tujuan yang jelas, sangat besar manfaatnya. Kalau kita setia pada hal yang kecil, maka kesempatan-kesempatan yang besar menanti kita. KEDUA: Biji sesawi menggambarkan potensi pertumbuhan yang luar biasa. Saat benih ditaburkan ke dalam tanah, maka benih akan mati dan hancur namun mulai bertunas dan tumbuh kembali. 1 benih/biji bisa menghasiilkan banyak biji yg lain. Contoh: bibit atau benih semangka Kita harus mati terhadap hidup lama kita supaya kita tidak mengalami kebinasaan kekal. Makna baptis selam: ketika kita direbahkan ke dalam air, kita mati terhadap hidup lama, ketika kita diangkat dari air: kita bangkit kembali dan mengenakan hidup yang baru bersama Yesus. Bangkit dengan penuh semangat bersama Kristus, dan menjalani hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan. Pelayanan Yesus bertumbuh dengan dahsyat. Gereja Tuhan meskipun banyak tekanan disana-sini tetap bertumbuh. Semakin dihambat, semakin merambat itulah gereja Tuhan. Demikian juga kita ketika kita merasa tidak sanggup, tidak mampu… ingatlah ada potensi pertumbuhan yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita. Serahkan hidup pada Tuhan, lakukan yang terbaik. Pada waktunya Tuhan, Kairosnya Tuhan, semua akan indah pada waktunya Tuhan. KETIGA: Benih turunan harus mewakili kemuliaan benih utama yaitu Kristus Yesus. Jadilah saksi-saksi Kristus yang indah supaya nama Tuhan dipermuliakan lewat kehidupan kita. Cobalah berdiri di depan cermin. Lihat dan renungkan, sudahkah karakter Kristus tercermin dari cara hidup kita? Kejarlah keserupaan dengan Kristus, jangan mengejar keserupaan kita dengan dunia. Karena tugas kita di dunia sebagai wakil-wakilnya Kristus yang bisa dilihat oleh dunia. Kita menjadi duta-duta Allah di keluarga, di lingkungan, dimanapun kita berada; sehingga hidup kita diberkati dan memberkati banyak orang. KEEMPAT: Allah bekerja melalui channel yang sederhana namun efeknya besar. Beri diri untuk dipakai Tuhan, maka Tuhan akan berkarya dengan dahsyat lewat kehidupan kita. KELIMA: Ini adalah nubuatan akhir zaman. Bahwa Yesus akan datang kembali sebagai Hakim yang adil. Dalam dunia ini orang mau adil susah, tapi nanti di akhir zaman, Tuhan datang sebagai Raja, Tuhan juga datang sebagai Hakim yang begitu dahsyat, yang begitu kuat, tidak bisa disuap. Karena itu kita semua harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di dalam dunia ini. Jadilah orang Kristen yang waspada. Jadilah orang Kristen yang senantiasa menanti-nantikan kedatangan Tuhan. Supaya kita semua diangkat pada waktunya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin *summarized by me. Ibadah Minggu 19/09/21 Gbi Aletheia Yogyakarta ~ Pdt. Larry K
0 Comments
Gandum dan Lalang tumbuh bersama. Sulit dibedakan hingga tiba masa penuaian.
Gandum akan berbuah lebat, bulir-bulir gandum semakin berisi, dan semakin menunduk. Sama halnya orang yang semakin berbobot, semakin rendah hati; sedangkan Lalang tumbuhnya tegak karena kosong, seperti orang yang tidak berbobot, kosong, semakin sombong, jumawa dlsb. Lalang kemudian diikat dan dibakar seperti sampah karena tak ada gunanya. Sedangkan Gandum dikumpulkan bersama-sama dan ditempatkan di dalam lumbung karena sangat berguna, bisa dimakan, memberi nutrisi pada tubuh dan menyehatkan Apakah saya Lalang atau Gandum? Yuk dicek: Cek BUAHnya: Ada gak buah pertobatan dalam hidup saya? Karena Pertobatan itu harus nyata, jika tadinya hobi dosa sekarang tidak lagi. Lalang tidak ada buahnya; Gandum banyak buahnya dan menyenangkan hati Tuhan Cek KARAKTER: ada perubahan apa gak? Cek KESAKSIAN HIDUP. Tanya keluarga, teman, ada perubahan gak hidup saya? Perubahan tsb harus bisa dilihat dan dinikmati dlm kehidupan sehari-hari. Cek apakah banyak JIWA YANG DITUAI? Apakah saya membuat orang semakin dekat kepada Tuhan atau malah jadi mundur dari Tuhan? (Matius 13:24-30) : Ladang menggambarkan tentang dunia ini; Penabur benih yang baik = Tuhan Yesus; Penabur benih lalang adalah iblis yang datang menaburkan benih yang jahat di tengah-tengah benih yang baik; Ingat: Iblis selalu berusaha merusak benih yang baik. Selalu berusaha mencuri, membunuh, membinasakan karakter yang baik sampai menjadi hancur-hancuran, sehingga hidup semua orang tidak menjadi berkat dan hancur. Gandum adalah anak-anak Allah yang sejati, orang-orang percaya yang memiliki komitmen kepada Tuhan, yang hidup di dalam Firman Tuhan & mengasihi Tuhan sampai saat yang terakhir Lalang menggambarkankan orang yang kelihatan dari luarnya sama dengan anak-anak Allah, sama-sama ke gereja, sama-sama bawa Firman Tuhan, sama-sama ngomong Shalom tetapi sebenarnya mereka adalah anak-anak iblis yang menyamar seperti gandum; Masa panen bicara tentang Akhir Zaman, dimana judgement atau penentuan penghukuman dan pemberian reward diberikan; Penuai-penuai adalah para malaikat; Mengapa Lalang (benih-benih yang jahat) tidak segera dicabut? Kenapa tunggu masa panen? Jawabannya: karena Tuhan punya kesabaran yang luarbiasa, memberikan kesempatan kepada “Lalang” untuk bertobat mejadi “Gandum” (2 Petrus 3:9) Bisakah Lalang berubah menjadi gandum? Secara rohani: BISA. Bisa gak orang Kristen yg tadinya asal-asalan, jahat, kemudian bertobat dan menyenangkan Tuhan? BISA Memang secara genetis Lalang tidak bisa berubah menjadi Gandum. Pesan perumpaan ini bukan tentang struktur genetika tanaman, melainkan kita diajari untuk melihat tentang kesabaran Tuhan untuk menunggu Lalang itu bertobat dan berubah menjadi Gandum. Tapi kalau pada akhirnya Lalang tetap menjadi Lalang, ketika dituai: BINASA. Itu pesan yang harus kita mengerti dari perumpamaan Tuhan Yesus tentang Lalang di antara Gandum ini. Lalu kita harus bagaimana? Kalau kita merasa saat ini kita masih menjadi Kristen “Lalang”, masih banyak tindakan-tindakan yang menyakiti sesama/Tuhan, jawabnya: kita harus mau “dipotong dahan-dahan dosanya” oleh Tuhan, supaya kita bisa bertumbuh secara sehat. Dengan demikian kita bisa jadi Kristen “Gandum” yang berkenan. Penghakiman Tuhan datang di masa terakhir, di masa penuaian. Jangan pencitraan: di luar gandum tapi ternyata di dalam Lalang. Sesungguhnya hatinya jauh dari Tuhan, sangat bertolak belakang dengan Firman Tuhan yang seringkali dia perkatakan, hidupnya sama sekali tidak berpadanan dengan Firman Tuhan Kita bisa menipu manusia tapi tidak bisa menipu Allah. Pastikan engkau menyelesaikan pertandinganmu sampai akhir. Akan terlihat di masa penuaian apakah engkau Kristen “Lalang” atau Kristen “Gandum”. Tuhan mau kita menjadi jemaat-jemaat “gandum”: yang membuka hati kepada Firman Tuhan, trus berjalan di dalam kebenaran, yang berkenan di hadapan Allah dan terus berbuah lebat. Pertanyaannya: yang manakah saya? “Lalang” atau “Gandum”? Selamat bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati ***summarized by me ~ khotbah Pdt. Larry Nathan Kurniadi - Gbi Aletheia Yogyakarta; Minggu 12 Sep 2021) |
|