Intercession by Cliff Wiener Mengerti cara pandang Tuhan terhadap diri kita dan tujuan Nya terhadap kita •Tuhan berbagi otoritas kepada manusia. •Iblis mencari dan ingin mencuri otoritas yang diberikan Tuhan kepada kita. • •Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk mati bagi kita tapi untuk menjadi contoh bagaimana membangun hubungan intim dengan Allah. •Pada saat kematian Yesus, Ia mengambil kembali kunci otoritas. •Sekarang setelah Yesus mendapatan kembali otoritas tersebut, Yesus membagi otoritas tersebut dengan manusia. Matius 16:19 • • •Kita punya tujuan dan misi. Dan juga kita telah dibangkitkan agar bersama dengan Dia di surga. Efesus 2:6. Kol 3:1-4 •Kita punya otoritas di dalam Tuhan. •Ketika pertempuran terjadi di dalam roh, efeknya berdampak di dalam dunia. Doa syafaat adalah memasukkan kehendak Allah ke bumi • •Tuhan memberikan otoritas untuk mengubah keadaan dan sejarah lewat doa-doa kita •Kita diminta untuk terlibat dalam pertempuran roh dan menggunakan otoritas kita. •Tuhan memakai kita untuk menggunakan otoritas tersebut dan mengubah keadaan melalui doa. •Tuhan memanggil kita tidak hanya untuk hidup menghindari dosa tapi menggunakan otoritas kita melalui doa syafaat •Doa syafaat adalah tentang mendengar secara spesifik suara Tuhan dan mendengar arahan Diauntuk menghadapi pertempuran, •Doa syafaat pun juga bukan berdoa hanya untuk saya sendiri tapi berdoa untuk orang lain, keluarga, dan negara lain. •Tuhan mengundang kita untuk mengikuti pertempuran tersebut •Apa yang kita lakukan dengan otoritas itu dan apa yang tidak kita lakukan dengan otoritas tersebut menimbulkan perbedaan yang besar. •Doa syafaat adalah melihat kemenangan yang Tuhan Yesus berikan di bumi. •Iblis adalah penyusup •usirlah iblis dan ia akan pergi. Yakobus 4. • • Authority & Submission by Ben McClure •Pemimpin yang baik adalah orang yang peduli dan bertanggung jawab pada orang di bawahnya. •Mengerti otoritas. Otoritas yang berada di atasnya. Taat kepada atasan. Otoritas yang alkatabiah tidak datang hanya dari posisi atau jabatan tapi datang dari hubungan yang benar dengan Tuhan. Karena Ia adalah atasan kita. Yoh 12:49-50 •Pengertian otoritas manusia. Kita harus mengerti perbedaan otoritas manusia dan hubungan dengan Tuhan, karena kedua hal tersebut saling berhubungan. •Menunduk pada otoritas. 1 Pet 2:13-17 • Apa itu otoritas? Otoritas datang dari Allah. Terdapat dari hubungan yang benar dengan Allah. Seperti sebuah payung, lindungan yang melindungi kita, yang melindungi hidup kita. Beberapa hal yang salah saat kita merespon terhadap otoritas kita: - Kemandirian (saya ga butuh mereka, saya ga butuh apa yang mereka punya. Saya mungkin dengar mereka asal memuaskan saya) - Pemberontakan. Secara aktif tidak taat pada otoritas. Menghancurkan otoritas di atas kita. *Otoritas yang benar adalah melayani, bukan kekuasaan. - Tidak sepenuh hati. (saya tidak setuju dengan apa yang pemimpin saya lakukan, tapi tetap saya lakukan karena saya takut, tidak mau kena masalah). Tetap taat tapi ada kenegatifan di dalam hati. Apa itu penundukan diri? Penundukan diri adalah sikap hati, sikap hati yang tulus dan bersahabat. Yang mau berhubungan baik dengan pemimpin. •Penundukan diri adalah posisi yang harus kita ambil. •Pengertian kita kepada otoritas mempengaruhi posisi kita sendiri. •Penundukan diri adalah pada saat kita terbuka, mempercayai Tuhan. •Trinitas. Saling menundukkan diri terhadap satu sama lain. Maka itu mereka berjalan dalam satu kesatuan •Penundukkan diri adalah sifat yang menerima kounseling, nasihat dari orang lain tapi tetap mempunyai sifat berterima kasih Penundukan diri berarti mengejar hubungan, ingin lebih dekat lagi dengan otoritas. Tundukkanlah dirimu satu sama lain. Efesus 5:21 •Bukan tentang pemimpin tapi bagaimana cara kita, sifat kita respons terhadap otoritas. • Penundukkan diri berbeda dengan ketaatan. Ketaatan berkaitan dengan sifat kita tapi penundukkan diri datang dalam hati, sikap kita terhadap otoritas kita. •Penundukkan diri bukan penundukkan diri jika hasilnya menciptakan ketidak taatan terhadap Tuhan. Kis 4:18-20. •Luk 9:59-60. tetap taat dan tunduk pada otoritas. •Otoritas bukan tentang kuasa dan tirani • • Kita semua punya pemimpin, baik yang baik dan tidak baik tapi tidak ada yang sempurna. Jika mereka adalah otoritas yang Tuhan berikan, Tuhan sudah berikan tanggung jawab dalam visi tersebut. Maka itu kita harus taat, mendukung, dan menunduk diri kepada mereka •Penundukan diri bukan berarti takut terhadap otoritas atau pemimpin. •Takut kepada otoritas dapat berdampak pada ketaatan dalam dosa. Memberhalakan pemimipin. • •Mengerti apa karakter Tuhan dan mengerti sifat alami Tuhan. •Tuhan adalah otoritas teratas. •Mengerti Tuhan sebagai Bapa. Menerima kita apa adanya, tidak jauh dari kita, punya waktu untuk kita, menghargai kita, berikan identitas pada kita. • • •Dosa kita adalah tanggung jawab kita sendiri, tidak pengaruh situasi kita karena dosa adalah pilihan kita. •Daud – contoh penundukkan diri kepada Tuhan. •Tuhan tidak memanggil Saul untuk gagal tapi untuk menjadi anak Nya. •Dalam cerita Daud dapat kita lihat tidak apa-apa untuk tidak taat terhadap pemimpin kita yang tidak baik bahkan tidak apa-apa untuk meninggalkan pemimpin itu, tapi kita harus tetap mempunyai hati yang menunduk dan tidak menyimpan dendam karena Tuhan adalah Tuhan yang adil. •1 Sam 24: 12, 15. Tuhan tetap menjaga Daud dan Tuhan pun akan memberikan keadilan. •Wahyu 12:10. iblis adalah penuduh untuk saudara-saudara kita. Jika kita menuduh orang lain, kita sama seperti iblis. • •Ada waktunya kita meninggalkan pemimpin kita, tapi pada waktu Tuhan menyuruh kita untuk berbuat demikian. Tapi saat kita meninggalkan pemimpin kita, kita harus pergi tetap dengan sifat menghormati pada pemimpin kita. Tetap mempunyai sifat hati yang menundukkan diri. •Keterbukaan secara sukarela. Orang lain tidak bisa membuat kita untuk mempercayai orang lain. Tapi sangat baik untuk terbuka dengan orang lain dan percaya kepada mereka (terbuka dengan perasaan, pikiran, hati) • •Keterbukaan sukarela tidak hanya kepada satu orang saja, tetapi kepada yang lain juga karena iblis tidak bisa menyerang kita pada saat kita terbuka. •Hal yang perlu direnungkan: Apa kita berjalan dalam pemberontakan? Menolak otoritas di atas kita? Tidak sepenuhnya menurut pada otoritas? Apa kita takut atas otoritas? Apa kita menempatan otoritas pemimpin kita di atas otoritas Tuhan? Apa kita membiarkan ketidak percayaan dan penuduhan terhadap Tuhan? Adakah orang yang perlu kita ampuni? Apakah ada pemimpin atau orang tua yang harus kita ampunii karena tidak menunjukkan kasih Tuhan?
0 Comments
|
Young People Discipleship Seminar (YPDS)
Welcome to our very first YPDS 2013 Jakarta. We are so excited that you are here! ArchivesCategories
All
|